slot
Indonesia akan Lebih Baik Bila Pemudanya Pribadi Baik - Kerjasama USBYPKP
id Indonesian

Istilah galau seringkali bermunculan lewat suatu obrolan di antara para remaja/anak muda. Tak hanya lewat obrolan, kata galau juga sering kali terungkap lewat media sosial. Galau pun bukan hanya sebagai kata ataupun istilah, tapi sudah menjadi bagian dari kondisi psikologi seseorang, terutama remaja dan anak muda. Berbagai ungkapan rasa gelisah, cemas dan khwatir pun dipersepsikan oleh orang lain sebagai bentuk perasaan galau. Bahkan, saat ini perasaan galau sudah dianggap sebagai fenomena. Tak heran kata galau sering diberikan imbuhan untuk memperkuat fenomena tersebut, sehingga istilahnya menjadi “galauisasi”.
Hal ini menunjukkan, betapa besarnya pengaruh istilah tersebut yang sudah mendominasi kondisi psikologi setiap individu saat ini. “Di kamus Bahasa Indonesia, saya tidak menemukan kata galau, padahal istilah ini sangat populer, bukan hanya  di kalangan remaja dan anak muda saja, di kalangan orang dewasa pun sangat populer,” kata Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi dan Administrasi Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Deny Nurdiana, dalam sambutannya pada Seminar dan Talkshow Metamorforself yang diselenggarakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi USB YPKP, di Gedung Serbaguna USB YPKP, Rabu (12/3).
Seminar dan Talkshow itu menghadirkan Penyiar Radio MQ FM Puwa Abdillah, seorang Psikolog Emilda, Motivator MDA Training Agus Am-Muhajir, dan Praktisi Pendidikan Rahmat Baequni. Acara yang bertemakan “Menjadi Pemuda Tangguh di Era Galauisasi” ini dihadiri hampir seratus mahasiswa dan pelajar di Kota Bandung, dan melibatkan Character Building Community sebagai pihak yang bekerjasama dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi USB YPKP dalam penyelenggaraan seminar dan talkshow itu.
Seminar dibuka oleh Wakil Rektor II USB YPKP Memi Sulaksmi . Dalam sambutannya, ia mengatakan, bahwa manusia selalu dihadapkan pada keharusannya untuk memilih. Dalam keharusnnya dalam memilih itulah, lanjutnya, manusia akan menghadapi kebingungan, apa yang harus dilakukan dan dimiliki. “Pada saat kebingungan, manusia akan merasakan galau, dan galau tidak hanya dirasakan oleh remaja dan anak muda saja, ibu-ibu seperti saya ini juga merasakan yang namanya galau,” tutur Memi Sulaksmi.
Ia menegaskan, setiap bentuk permasalahan yang dihadapi pasti ada solusinya. “Stress dan depresi merupakan dampak dari kondisi psikologi individu yang cemas, gelisah atau gundah gulana, dan perasaan galau juga menjadi salah satu penyebabnya,” kata Memi Sulaksmi. Ia berpesan kepada mahasiswa dan peserta yang hadir, agar bisa menatap masa depan dengan baik dan hilangkan segala sesuatu yang tidak pasti dalam pikiran dan perasaan. Hal ini karena, lanjutnya, galau merupakan suatu kondisi psikologi yang tidak pasti dan jelas.
Deny  Nurdiana mengatakan, bahwa seminar dan talkshow ini tidak menjadikan galau sebagai suatu pembahasan, tapi bagaimana menuntaskan akar permasalahannya. “Galau merupakan suatu ekspresi seseorang akibat kecemasan, kegelisahan, dan kekhawatiran, sehingga bisa mengakibatkan depresi dan stress. Makanya harus dituntaskan akar permasalahan yang membuat seseorang itu terjangkiti penyakit galau,” ujar  Deny  Nurdiana.
Baginya, Seminar Metamorforself tersebut diartikan sebagai bentuk hijrah dari hal yang negatif ke hal yang positif. “Metamorfor artinya adalah perubahan, self itu adalah diri. Artinya perubahan diri, perasaan galau yang mendominasi anak muda saat ini harus kita rubah ke arah yang positif karena kemajuan bangsa ini telah digantungkan pada para pemuda,” tegas Deny Nurdiana. Ia meyakini, bahwa Indonesia akan lebih baik bila pemudanya adalah pribadi yang baik.

Website Resmi Direktorat Kerjasama Universitas Sangga Buana YPKP Bandung
© Copyright 2021 - Direktorat SIM
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram