Kunjungan Mr. Mohd Mubarak Shamsuddin, Counsellor Education Malaysia Indonesia Embassy of Malaysia
Pada hari rabu (8/3/2023) Universitas Sangga Buana menerima kunjungan dari Mr. Mohd Mubarak Shamsuddin, Counsellor Education Malaysia Indonesia Embassy of Malaysia, Jakarta.
Kunjungan tersebut membicarakan mengenai peluang kerjasama join research, seminar, dan beasiswa.
Semoga pertemuan ini dapat membawa kemajuan bagi kedua belah pihak.
Penandatanganan MoU antara Universitas Sangga Buana dengan konsultan dari Brunei Darussalam
Universitas Sangga Buana (USB) YPKP melakukan kerjasama dengan salah satu profesi MD Konsultan Brunei Darussalam yang bergerak dalam evaluasi aset. Hal ini dirasa penting, dimana ada dua manfaat yang diterima USB YPKP.
“Pertama adalah kegiatan magang internasional, karena kita beda negara, tentunya disitu ada perbedaan dari sisi hukum, dan ini menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa, artinya ini dapat meningkatkan potensi dan kemampuan serta kualitas alumni kita,” papar Rektor USB YPKP, Dr. Didin Saepudin, SE., M. Si disela MoU antara MD Assosiates di Gedung Rektorat USB YPKP Bandung Selasa 20 Desember 2022.
Dia melanjutkan, kolaborasi dari penyelenggaran sertifikasi profesi di bidang evaluasi, diharapkan ke depan dapat diimplementasikan dalam bentuk kursus yang bersertifikasi.
“Sementara itu dua hal yang kita kerjasamakan. Jadi lebih kepada pemagangan mahasiswa kita. Jika MD Asssosiates ini memenuhi syarat untuk magang di Brunei, kemudian mungkin saja Brunei nanti memberikan kuliah umum kepada kami, yang sifatnya praktisi mengajar. Jadi mungkin bisa memberikan pemahaman bagaimana evaluasi di tingkat ASEAN, dan mungkin agak berbeda dengan evaluasi hanya di Indonesia,” tambah Rektor.
Pihaknya berharap, dengan kerjasama ini, dapat mengembangkan dua institusi ini, baik MD Assosiates maupun kampus.
“Dengan kerjasama ini kami mengharapkan dapat meningkatkan kompetensi lulusan kami, benefitnya itu tadi dari magang dan perolehan ilmu dari kuliah umum dan sertifikasi profesi evaluasi aset,” papar Didin.
Sementara itu, Haji Mohd Don Omar selaku Prinsipal Consultant MD Assosiates mengungkapkan, pihaknya tertarik bekerjasama dengan USB YPKP meski belum begitu kenal.
“Kami bergerak di bidang evaluasi dan pernah memegang sebagai presiden untuk negara-negara ASEAN. Jadi kerjasama ini merupakan yang pertama di Indonesia,” tutur Haji Mohd Don Omar.
Dia berharap, dengan kerjasama ini kedua belah pihak akan saling menguntungkan.
Terlebih pihaknya sudah ada kerjasama juga dengan salah satu Universitas Malaya di Malaysia UTM atau Universitas Teknologi Mara.
“Kami akan menshare pengalaman dan ilmu kita, mungkin kedepannya university ini akan mengadakan kursus di bidang evaluasi. Dalam perbincangan awal kita dengan UTM, mereka juga berminat kerjasama dengan USB YPKP,” pungkasnya.
Kuliah Umum Oleh Soken Indonesia Dengan Tema "Membangun Bisnis Start Up di Usia Muda"
Kuliah Umum yang diselenggarakan pada hari Selasa tgl 20 September 2022 bertempat di Gedung E, Ruang 2FF (Universitas Sangga Buana) merupakan Implementasi kerjasama antara Universitas Sangga Buana dengan Soken Indonesia, kuliah umum tersebut mengambil tema " Membangun Bisnis Start Up di Usia Muda " dengan pemateri Bapak Albertus Prasetyo Heru Nugroho (CEO Indonesia Soken). Kuliah umum ini di ikuti oleh sekitar 50 Mahasiswa USB. dan juga dihadiri oleh Wakil Rektor I Dr. Teguh Nurhadi Suharsono, ST., MT dan Wakil Rektor III Nurhaeni Sikki, S.A.P,M.A.P, diharapkan mendapatkan wawasan dari kuliah umum ini serta termotivasi untuk membangun dan mengelola bisnis mereka sendiri.
Penandatanganan MoU antara Universitas Sangga Buana dengan Asari Kyoiku Gakuen School Corporation (Mitra Soken Indonesia)
Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung bersama Asari Kyoiku Gakuen School Corporation (Mitra Soken Indonesia) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Ruang Aula BJB Corner, Gedung B Lantai 1 Universitas Sangga Buana Bandung, Jum’at (09/09/2022).
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan dalam rangka peningkatan jumlah kerjasama riset yang bersifat multi dan lintas-disiplin dengan perguruan tinggi serta guna meningkatkan jumlah publikasi Internasional. Diharapkan program kerjasama ini bisa memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan dengan pengenalan kultur, bahasa, dan budi pekerti antara Negara Jepang dan Indonesia.
Selain dihadiri Rektor Dr. Didin Saepudin, SE, M.Si., juga tampak Ketua Harian YPKP Ir. H. Hendra Garnida, MT, Wakil Rektor I Teguh Nurhadi Suharsono, ST, MT, Wakil Rektor II Bambang Susanto, SE, M.SI, Wakil Rektor III Nurhaeni Sikki S.A.P,M.A.P, Para Dekan Fakultas, Ketua LPPM USB YPKP beserta Jajarannya serta Abdulrahman Khasbullah dari Kadin Jabar.
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN LPK NAKAYOSHI GAKUIN CENTER
Kabar gembira bagi calon mahasiswa ataupun pekerja Indonesia, sebab tidak lama lagi akan ada kemudahan fasilitas kuliah di Negara Jepang disamping juga tersedianya kemudahan magang dan bekerja di perusahaan industri di negara yang terkenal sebagai Negeri Sakura ini. Hal itu karena Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung menggandeng LPK Nakayoshi Gakuin Center melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) serta penandatangan Memorandum of Agreement (MoA). Penandatangan MoU dan MoA sendiri langsung dilakukan antara Rektor USB YPKP, Dr. H. Asep Effendi, SE., M.Si., PIA., CFrA., CRBC bersama Chief Executive Officer (CEO) LPK Nakayoshi Gakuin Center, Dede Permana S.T, yang dihadiri para Wakil Rektor, Direktur Program Pascasarjana, para dekan fakultas, Direktur Vokasi serta Direktur Kerjasama USB juga tampak hadir tim dari pihak LPK Nakayoshi Gakuin Center di Gedung Kampus USB YPKP, Bandung, Senin (11/10/2021). Usai penandatanganan, Rektor USB YPKP Bandung Asep Effendi menjelaskan pihaknya menggandeng LPK Nakayoshi Gakuin Center bekerjasama guna memfasilitasi bagi calon mahasiswa dan pekerja Indonesia yang ada di Jepang untuk bisa sambil kuliah di USB YPKP jenjang D3, S1 dan S2 dengan sistem pembelajaran online. Selain untuk calon mahasiswa atau pekerja Indonesia di Jepang, melalui program kerjasama antara USB YPKP dan LPK Nakayoshi Gakuin Center juga memfasilitasi bagi alumni-alumni USB YPKP untuk bisa magang dan bekerja di Industri di negara Jepang. “Jadi kerjasama ini, yang pertama program pembelajaran. Ada calon mahasiswa di Jepang yang ingin kuliah di Sangga Buana melalui program ini akan difasilitasi. Jadi mereka pulang ke Indonesia, selain mendapatkan sertifikat kompetensi, mereka juga mendapatkan ijazah dari perguruan tinggi,” ujar Asep Effendi. Yang kedua, sambungnya, kerjasama ini dibangun untuk mengirimkan alumni-alumni Sangga Buana yang ingin bekerja di Jepang melalui fasilitas kerja sama ini kita siapkan. Adapun untuk program pembelajaran, akan dikelola oleh masing-masing pimpinan fakultas dan direktur. Sebab ia menilai, saat ini dengan sistem pembelajaran online, hal itu memungkinkan mendapatkan peluang melaksanakan kuliah online. “Jadi tidak ada jarak, waktu dan sekat ruang yang bisa kita tembus dengan media (pembelajaran) online,” katanya. Masih menurut Asep Effendi, program kuliah ini tentunya berbeda dengan kelas karyawan yang saat ini sudah tersedia di USB YPKP. “Ini namanya juga kelas kerjasama, pasti punya karakter yang berbeda. Artinya kelas ini kelas homogen, tidak dicampur dengan calon mahasiswa yang lain. Jadi betul-betul mereka adalah kelas kerjasama mahasiswa dari Jepang. Sehingga nanti pembelajaran, tata kelola administrasi dan sebagainya juga terpisah,” terangnya. Sedang untuk program studi (Prodi), diungkapkan Asep Effendi, setiap prodi akan disediakan. Pihaknya pun berharap, ke depan satu prodi bisa memenuhi satu kelas, dengan kuantitas minimal 20 mahasiswa. “Sementara ini yang ada masih dua atau tiga prodi saja. Tetapi kita mencoba mengoptimalkan dulu yang ada, satu kelas untuk dua puluh orang mahasiswa,” ucapnya. Dengan adanya kerjasama ini, dirinya sangat berharap bisa saling memberikan manfaat dan kemajuan serta peningkatan sumber daya manusia Indonesia di dunia industri global. “Sehingga harapan kita, alumni Sangga Buana bisa bekerja di Jepang. Dan orang-orang Indonesia dari Jepang pulang ke Indonesia untuk mendapatkan sertifikat atau ijazah dari Sangga Buana,” harap Rektor. Ditambahkan Asep Effendi, saat ini untuk pembelajaran tatap muka di kampus USB YPKP Bandung baru sebanyak 9 kelas. Hal ini berdasarkan survey yang dilakukan pihak kampus kepada mahasiswa. “Dari sekian ratus kelas yang ada, itu hanya 9 kelas yang bersedia tatap muka. Maka kami melaksanakan yang 9 (kelas) dulu, yang lainnya nanti mengikuti,” ungkapnya. Diakui Asep Effendi, ternyata mahasiswa itu sudah memiliki suatu habit atau kebiasaan, bahwa sejauh ini kuliah online itu enak, sehingga mereka tidak mau belajar ke kampus. Hal ini yang menjadi tantangan ke depan, bahwa pembelajaran yang ada itu harus masuk di blended learning atau metode belajar dimana proses belajar tatap kelas berpadu dengan proses e-learning secara harmonis. Sementara itu, diungkapkan CEO LPK Nakayoshi Gakuin Center, Dede Permana dengan adanya kerjasama ini bisa meningkatkan SDM Indonesia yang sedang bekerja di Jepang. Karena menurutnya banyak minat dan ketertarikan bagi pekerja Indonesia yang ada di Jepang ingin melanjutkan pendidikan untuk jenjang karir. “Karena kebutuhannya berbeda-beda, ada yang mereka ingin mengejar jenjang karir, dan siswa kami banyak yang pulang dari Jepang untuk kuliah lagi,” ungkapnya. Diterangkan Dede Permana, LPK Nakayoshi Gakuin Center selain menyediakan pendidikan dan pelatihan bahasa Jepang juga menyalurkan pekerja sebagai SO (Send Organization). Sejauh ini tenaga yang dikirimkan ke industri Jepang sebagian besar lulusan tingkat SMA/SMK. “67 persen lulusan SMA. Sisanya D3 dan S1. Bekerja di bidang manufaktur, tenaga perawat dan konstruksi,” ujarnya.
UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP BANDUNG MELAKUKAN KERJASAMA DENGAN INDONESIA SOKEN BENTUK KOLABORASI INTERNASIONAL BIDANG AKADEMIK DAN BISNIS
Universitas Sangga Buana (USB YPKP) Bandung yang telah berkiprah selama puluhan tahun dan telah meluluskan puluhan ribu sarjana, terus meningkatkan sumberdaya manusianya melalui berbagai kerjasama antar lembaga.
Setelah melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga, instansi, perusahaan dan pemerintahan, kali ini USB YPKP Bandung kembali membangun kolaborasi internasional dalam bidang akademik dan bisnis bersama Indonesia Research Institute Japan Co., Ltd (Indonesia Soken).
Penandatanganan MoU sendiri dilaksanakan di Kampus Universitas Sangga Buana Bandung, Jl. PHH Mustopa 68 Bandung, Rabu, 24 Nopember 2021.
Pada kesempatan itu, penandatangan nota kesepahaman dilakukan oleh Rektor USB YPKP Bandung, Dr. H. Asep Effendi, SE., M.Si., PIA., CFrA., CRBC. dengan Direktur Utama Indonesia Research Institute Japan Co., Ltd, Albertus Prasetyo Heru Nugroho.
Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh Wakil Rektor 1 dan 3, Ketua Umum YPKP, Prof. Dr. Uman Suherman AS.M.Pd, Direktur Kerjasama, Dekan FE, Dekan FISIP, Dekan Teknik, Wakil Direktur Pasca, Direktur Vokasi, Ketua dan Wakil Ketua LKEB2, Direktur SBI, dan lain-lain. Sedangkan dari Mitra Universitas Sangga Buana Bandung yang hadir adalah perwakilan Dinas Perindustrian, Perdagangan Kota Bandung dan Kepala Bank BJB Cabang Suci.
Dikatakan Rektor USB YPKP, pihaknya terus berikhtiar untuk meningkatkan sumberdaya manusianya melalui berbagai kerjasama antar lembaga.
“Kita bersyukur hari ini pihak USB bersama Indonesia Research Institute Japan atau Indonesia Soken telah menyepakati hal-hal yang dapat dikerjasamakan dalam bidang akademik dan bisnis,” paparnya usai acara penandatanganan.
Sementara, dijelaskannya, ruang lingkup dari Nota Kesepahaman diantaranya USB Bandung dan Indonesia Research Institute Japan Co., Ltd ini membangun kolaborasi dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam menunjang Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
Selain dengan kegiatan Pemagangan mahasiswa Universitas Sangga Buana Bandung di industri dan jasa Jepang yang ada di Indonesia juga yang ada di Jepang, yang difasilitasi oleh Indonesia Soken.
Ditambahkan Asep, ada juga bidang pertukaran mahasiswa USB YPKP Bandung dengan perguruan tinggi yang ada di Jepang yang difasilitasi oleh Indonesia Soken.
Selanjutnya, penyusunan dan pengadaan modul tentang Bisnis Bergaya Jepang dan modul tentang penerapan SDGs dalam Bisnis untuk mahasiswa USB YPKP Bandung dan juga penelitian.
Dalam MoU tersebut, sambuhgnya, tertuang pula pemanfaatan fasilitas yang ada di USB YPKP Bandung dan Indonesia Soken (vice versa) yaitu dalam penyebaran informasi dan peningkatan komunikasi antara USB YPKP Bandung dan Indonesia Soken. Selanjutnya masyarakat pengguna kerjasama USB YPKP Bandung dan Indonesia Soken.
Ditambah terkait pemanfaatan dan pengembangan Lembaga Kajian Ilmiah di USB dan Indonesia Soken meliputi kegiatan Riset bersama USB YPKP Bandung baik LKEB2, Forum Kajian Sospol atau sejenisnya dengan Indonesia Soken. Kemudian publikasi hasil Riset Bersama USB YPKP Bandung dengan Indonesia Soken.
“Begitu pula proyek perencanaan bersama Indonesia Soken dan fakultas serta direktorat di lingkungan USB YPKP Bandung dan Pendampingan UKM dan IKM,” pungkasnya.
From the Desk of Rector
In the end of 2015 ASEAN Economic Community would be officially announced. It would enliven ASEAN markets and could be a benchmark of Indonesia economy. Welcoming AEC 2015, all Indonesians including university students and academicians in Indonesia ought to enhance their skills and prepare themselves in order to be able to compete with other states and elevate Indonesia economy in ASEAN. (more…)
Expand Your Talent Base Across Borders in 3 Steps
Formed in 1967, Association of South East Asian Nation, ASEAN, consists of 10 member countries that have been taking initiatives to improve the economic development in the region. One of the latest initiatives undertaken by ASEAN is the ASEAN Economic Community (AEC). The regional organization has agreed to try and achieve AEC economic goals by the end of 2015. (more…)
Is Indonesia’s Workforce Ready for AEC 2015?
End of 2015 will be the deadline for Indonesia to enter the Asean Economic Community (AEC), one that opens the boundaries of the rules regarding taxes, tariffs and duties on goods and services in the Southeast Asian region.
The presence of AEC will not only influence the free trade sector for a variety of goods, but will also affect the labour sector. With AEC, the Association of Southeast Asian Nations (Asean) will be competing freely to fill the labour sector across Asean. (more…)
USB and HELP University Collaboration
Universitas Sangga Buana so call USB and HELP University has agreed to collaborate. The agreement is made on the 13 Day of April 201 HELP agrees to develop and provide courses, curriculum, academic consultancy and advise to USB in Indonesia which conducts Programme of Studies in USB. USB hereby agrees to obtain developed courses, curriculum, academic consultancy and advise from HELP for the Programme of Studies conducted by USB in Indonesia. (more…)