slot
Seorang Dosen USB Terima APP dari Mendikbud - Kerjasama USBYPKP
id Indonesian

Melalui sebuah lembaga independen bernama Tepas Institute, seorang dosen Universitas Sangga Buana (USB) Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP) Roni Tabroni menerima Anugerah Peduli Pendidikan (APP) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. APP diterima oleh Roni Tabroni karena kepeduliannya terhadap masyarakat yang kurang begitu tersentuh dari dunia pendidikan.
Ia pun menginisiasi dengan mendirikan Kampung Belajar di empat lokasi yang ada di Jawa Barat. Empat lokasi yang dimaksud terdapat di Kabupaten Bandung Barat, dua lokasi di Kabupaten Tasikmalaya, dan Kuningan. APP diberikan secara langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh di Jakarta, Jumat (29/11).
Roni Tabroni menjadi satu dari empat kategori yang menerima APP, yaitu kategori perusahaan, perorangan, pemerintah daerah, dan media. Sementara dia masuk dalam kategori perorangan.
Rektor USB Asep Effendi merasa bangga memiliki dosen yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan untuk masyarakat. “Ini patut ditiru oleh dosen yang lain,” ujarnya di kampus USB, Senin (2/12).
Roni Tabroni mengatakan, bahwa kampung belajar merupakan program alternatif untuk masyarakat yang dikelola pula oleh masyarakat. “Saya hanya menginisiasi dan memberikan motivasi saja, kegiatan sehari-hari tetap masyarakat di sana yang menjalankan karena di sana juga sudah ada para relawan,” tutur Roni Tabroni.
Ia menceritakan bagaimana awalnya ia mendirikan Kampung Belajar. “Lokasi yang paling aktif saat ini hanya di Bandung Barat. Saya melihat banyak anak-anak putus sekolah karena tuntutan dari orangtuanya, dimana mereka harus mengikuti orangtuanya untuk bekerja,” cerita Roni.
Menurutnya, penyebab putus sekolah di tempat tersebut bukan lagi faktor kemiskinan, itu hanyalah alasan klasik. “Penyebabnya karena paradigma yang sudah tertanam sejak lama pada masyarakat di sana, ke sekolah dianggap sesuatu yang kurang penting,” terangnya.
Melihat persoalan tersebut, Roni pun tergugah hatinya untuk membantu anak-anak yang putus sekolah dengan mendirikan Kampung Belajar. Berbagai kegiatan yang menunjang pendidikan di lokasi itupun menjadi hidup.
Ternyata yang aktif di Kampung Belajar bukan hanya anak-anak putus sekolah saja. Anak sekolah yang duduk di TK hingga SMA, bahkan orang tua pun bisa ikut serta dalam aktivitas di Kampung Belajar.  “Karena sebenarnya Kampung Belajar disediakan bagi masyarakat umum, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga orang tua,” papar Roni.
Kampung Belajar memiliki tujuan jangka panjang, yaitu ingin merubah paradigma masyarakat di tempat tersebut. “Saya ingin menanamkan ke dalam benak masyarakat di sana, bahwa suatu saat nanti bila anak-anak disana berkeluarga dan memiliki anak, maka anaknya bisa sekolah. Dengan demikian, tidak ada lagi anak putus sekolah dan tidak sekolah,” papar Roni.

Website Resmi Direktorat Kerjasama Universitas Sangga Buana YPKP Bandung
© Copyright 2021 - Direktorat SIM
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram