id Indonesian
Peserta dari mahasiswa dan dosen cukup antusias mengikuti paparan dari Kompol Kasmilan, SH terkait kebangsaan.

Melibatkan aparat keamanan dalam mencegah berbagai bentuk tindakan tidak bermoral merupakan langkah yang tepat. Disamping bisa mencegah atau menanggulangi, adanya pelibatan yang dapat merusak generasi muda. Apalagi bila disertai dengan memberi pemahaman seputar peraturan yang berkaitan dengan pelanggaran pada generasi muda—salah satunya pada mahasiswa di dalam maupun di luar kampus.

Saat ini terdapat beberapa kasus yang menimpa mahasiswa, seperti penggunaan narkoba di kampus, terbiasa dengan mengkonsumsi minuman keras, seks bebas, dan menjadi pengikut pada paham yang menyimpang di masyarakat. Tentu saja Universitas Sangga Buana (USB) YPKP tidak mau hal itu terjadi pada mahasiswanya, baik di dalam kampus maupun di luar kampus.

Sebagai upaya dalam mencegah agar hal itu tidak terjadi, maka USB YPKP melibatkan aparat keamanan seperti pihak kepolisian dan TNI dalam mencegah dan menanggulangi tindakan-tindakan gersebut. Upaya itu nampak pada komunikasi yang terjalin dengan kedua aparat keamanan. Misalnya saat menjelang tahun baru 2015, pimpinan USB YPKP berkomunikasi dengan Komandan Distrik Militer (DANDIM) 0618 serta Polsek Cibeunying Kidul, Bandung, di Ruang Pertemuan Rektorat USB YPKP.

Komunikasi tersebut berlanjut pada bentuk kerjasama, hingga akhirnya USB YPKP mendatangkan pimpinan pada kedua institusi keamanan untuk mengisi Seminar Kebangsaan yang diselenggarakan pada 14 Januari 2015 pada Pkl. 09.00, di Gedung Serbaguna USB YPKP. Seminar dengan tema “Menanggulangi Bahaya Narkoba, Miras dan Seks Bebas serta Paham yang Menyimpang di Masyarakat” itu akan diisi oleh Danramil 1812 Bandung Wetan Kapten Armed Ferry, dan Kapolsek Cibeunying Kidul Bandung Komisaris Polisi (Kompol) Kasmilan, SH.

Adapun selaku Moderator adalah seorang dosen Ilmu Komunikasi USB YPKP Nunung Sanusi, S.Sos., M.Si. Karena sasarannya adalah mahasiswa, maka seminar Kebangsaan ini diikuti oleh ratusan mahasiswa USB YPKP. Para peserta diberi materi terkait bahaya narkoba, minuman keras dan seks bebas. Tak hanya itu saja, bahaya paham yang menyimpang juga diberikan kepada mahasiswa karena baru-baru ini isu penyebaran pemahaman ISIS sudah memasuki wilayah kampus.

Terkait bahaya narkoba, menurut Direktur Kemahasiswa USB YPKP Roni Tabroni, bahwa narkoba sendiri sudah jelas adalah barang haram yang dapat merusak masa depan generasi muda. Ia mengatakan, bahwa narkoba merupakan kejahatan terkoordinir dengan sindikat yang menjadikan generasi muda (termasuk mahasiswa) sebagai targetnya. “Generasi muda menjadi target bisnis para sindikat karena mereka mengawalinya dengan mencoba lalu merasakan, ketagihan dan mencari kembali narkoba,” ujar Roni Tarbroni.

Website Resmi Direktorat Kerjasama Universitas Sangga Buana YPKP Bandung
© Copyright 2021 - Direktorat SIM
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram