id Indonesian

Tiras media cetak di Indonesia, terutama koran semakin menurun karena kehadiran platform baru bernama internet. 57 persen masyarakat Indonesia mengakses informasi melalui internet. “Hal yang mencengangkan adalah nasib majalah dan tabloid, sudah banyak yang mati,” kata Kepala Redaksi Republika Online Heri Ruslan dalam kuliah umum media online yang diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sangga Buana (USB) Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan (YPKP), di gedung perkuliahan USB YPKP, Rabu (27/11).
Menurut Heri Ruslan, media cetak memiliki keterbatasan waktu penyebarluasan, sehingga berita yang harus disebarluaskan harus menunggu waktu cetak. “Berbeda dengan media online, bisa disebarluaskan pada waktu itu juga. Kita tidak perlu menunggu informasi dan peristiwa yang terjadi besok atau minggu depan,” tegasnya. Apalagi, lanjutnya, masyarakat lebih sering mengakses media online untuk memperoleh informasi dibandingkan harus membaca koran atau majalah.
Dengan perkembangan media online itupun, kata Heri, telah menggusur bisnis media cetak. Ia mengutarakan, bahwa hampir semua koran sudah banyak yang berkurang oplahnya, begitu pula dengan majalah. “Yang masih bertahan itu hanya tiga majalah,  Gatra, Tempo, dan Femina, yang lainnya sudah mati. Bahkan Republika pernah memiliki majalah dengan sasaran kalangan remaja Islam, tapi sekarang sudah mati,” terang Heri.
Perkembangan media online sejalur dengan makin pesatnya perkembangan penggunaan teknologi, serta merambahnya internet di setiap pelosok di Indonesia. Apalagi banyak alat teknologi yang bisa dengan mudah mengakses internet. Heri mengatakan, mahasiswa jangan sampai tertinggal dengan perkembangan teknologi tersebut. “Karena kedepan banyak hal akan tergantikan oleh teknologi, dan ini menjadi peluang bagi pengelola media online,” jelas Heri.
Heri memaparkan data pengguna internet di Indonesia. Tahun 2012 pengguna internet di Indonesia berjumlah 63 juta, tahun 2013 berjumlah 95 juta. “Diprediksi, pada 2014 meningkat menjadi 110 juta, dan 2015 meningkat lagi menjadi 150 juta. Peningkatan jumlah pengguna internet tersebut karena pola perkembangan manusia modern yang cenderung serba ingin cepat dan mudah dalam mengakses berbagai informasi dan melakukan komunikasi,” paparnya.

Website Resmi Direktorat Kerjasama Universitas Sangga Buana YPKP Bandung
© Copyright 2021 - Direktorat SIM
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram