id Indonesian

CEO MNC Group Hari Tanoesudibjo, MBA memberikan kuliah umum di Universitas Sangga Buana (USB) YPKP, pada Jumat, 12 Agustus 2016, dengan tema ‘Membangun Ekonomi Indonesia dalam Menghadapi Persaingan Global’, di GSG USB YPKP, Jl. Phh Mustofa, No.68. Bandung.

Dalam kesempatan kuliah umum ini, Hari Tanoesudibjo (HT) menyampaikan kondisi umum pereknomian  di Indonesia saat ini yang menurutnya Indonesia masih cukup jauh untuk menjadi sebuah negara maju. HT juga kemudian membagi pengalaman hidupnya dari mulai ia masih SMA, kemudian kuliah di luar negeri, setelah lulu kuliah membangun perusahaan dari awal di Surabaya. Setelah beberapa tahun di Surabaya, HT akhirnya pindah ke Jakarta untuk membangun perusahaannya sampai dengan bisa membangun MNC Group menjadi salah satu perusahaan yang besar di Indonesia.
“Ayah saya itu lulusan S3, maksudnya kelas 3 SD, waktu itu tahun 1934, ayah dari ayah saya, (kakek) sempat bangkrut sehingga tidak ada biaya untuk sekolah. Akhirnya ayah saya berhenti saat kelas 3 SD. Tapi ayah saya punya cita-cita dan terus bekerja keras. Pekerjaan apa saja dilakukan agar bisa mendapatkan uang yang penting halal,” katanya menceritakan latar belakang keluarganya.
“Waktu masih SMA dulu saya pernah nakal Pak Rektor, dulu sering tawuran, balapan, seperti genk motor, sehingga saya sempat droup out dari sekolah. Kemudian saya insyaf dan saya minta kesempatan kepada ayah untuk membuktikan bahwa saya juga akan berhasil. Setelah insyaf saya terus bekerja keras, rajin belajar, sehingga saya bisa kuliah di luar negeri dan lulus dengan cumlaude,” lanjutnya.
HT membagi tips kepada para peserta kuliah umum yang hadir bahwa untuk menjadi orang sukses maka pertama ia harus mempunyai visi, cita-cita, atau tujuan yang jelas. Kemudian konsekuen dengan visi tersebut, kemudian konsisten dan rajin bekerja keras.
“Saat masuk kuliah saya sudah punya cita-cita ingin menjadi pengusaha besar, akhirnya saya memilih keahlian pasar modal. Saya masih ingat 11 hari setelah saya pulang ke Indonesia saya langsung mendirikan perusahaan dengan modal awal 64 juta di Surabaya. Saya bangun perusahaan itu dengan kerja keras dari nol dari. Dua tahun di Surabaya, saya pindah ke Jakarta dengan tidak apapun tentang Jakarta. Dan dengan bekerja keras turun langsung di lapangan, akhirnya MNC bisa seperti sekarang,” ceritanya.
“Sukses itu tidak ditentukan oleh latar belakang keluarga, oleh usia, oleh lamanya waktu. Intinya kita harus punya visi yang jelas, kemudian konsekuen dengan visi, konsisten, rajin, dan bekerja keras,” tegasnya.
Hary Tanoesoedibjo juga mengatakan generasi muda harus membaca investasi asing sebagai peluang yang positif bukan sebagai ancaman. Namun, jangan sampai ekonomi negara kita di kuasai oleh investasi asing. Bangsa Indonesia harus menjadi investor baik di negaranya maupun di negara lain.
“Invetasi asing kalau kita bicara secara umum, investasi itu  baik untuk menciptakan lapangan kerja. Tapi, kita harus tahu bahwa kita pun harus bisa investasi juga, jangan pihak asing semua. Kita harus menciptakan lapangan kerja juga. Pemain domestik tumbuh, ekonomi teman-teman dan saudara-saudara kita juga tumbuh”, jelasnya.
Ia juga mengatakan dalam membangun negara bukan melihat dari ekonomi makronya saja yang tumbuh. Tapi, bagaimana ekonomi di daerah juga ikut tumbuh sehingga pemerataan ekonomi bisa terjadi dan masyarakat bisa sejahtera.
“Pemerataan ekonomi terjadi dan kesejahteraan masyarakatnya di daerahnya. Jadi, membangun bangsa itu harus bijak, kita perlu tumbuh, tapi tumbuhnya harus proporsional. Kalau misalkan kita sendiri yang tumbuh, asing juga masuk,” ungkapnya.
Menurutnya sebagai generasi muda yang mempunyai pendidikan tinggi harus bisa ikut membangun, bermanfaat dan berguna bagi negara dalam artian yang sesungguhnya.
“Saya paling suka berbagi pengalaman saya dengan kalangan kampus. Karena mereka kalangan intelek. Kita butuh mereka supaya mereka betul-betul memahami dalam perspektif saya bagaimana kita betul-betul bisa bermanfaat dan berguna dalam membangun Indonesia dalam artian yang sesungguhnya. Indonesia perlu strategi yang tepat dalam membangun dan kita sendiri harus bisa menjadi bagian daripada yang membangun itu,” pungkasnya.
Rektor USB Dr. H. Asep Effendi, SE., M.Si., PIA dalam menyambut baik kedatang CEO MNC Group untuk menyampaikan kuliah umum di kampusnya, karena bisa memotivasi dan memceritakan pengalaman dalam membangun bisnis dan menghadapi persaingan.
“Saya menyambut positif, pengusaha besar sekaligus tokoh di Indonesia hadir di Kampus kami. Dalam dunia bisnis sudah tidak bisa di ragukan lagi dan kemudian tadi saya sangat mengapresiasi apa yang disampaikan beliau, begitu memotivasi kami khususnya para mahasiswa di Sangga Buana untuk menatap masa depan, menghadapi persaingan global yang akan dan sedang kita hadapi,” katanya dalam sambutannya.
Kuliah Umum ini sendiri dihadiri oleh sekitar 350 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa USB YPKP dan mahasiswa dari universitas-universitas yang ada di Bandung. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh para pengurus Yayasan YPKP, Dekan, Ketua Prodi, Dosen dan Karyawan USB YPKP. Dalam kesempatan kuliah umum ini juga, MNC Group memberikan beasiswa kepada 10 mahasiswa USB YPKP yang berprestasi.

Website Resmi Direktorat Kerjasama Universitas Sangga Buana YPKP Bandung
© Copyright 2021 - Direktorat SIM
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram