Pajak merupakan sumber pendapatan suatu negara, tak terkecuali Indonesia yang mengandalkan pajak sebagai sumber pendapatan untuk pembangunan. Menyadari hal itu, Direktorat Jenderal Pajak melakukan berbagai upaya dalam membentuk kesadaran masyarakat terkait wajib pajak dan pentingnya pajak untuk pembangunan.
Melihat Universitas Sangga Buana (USB) YPKP sebagai perguruan tinggi yang memiliki andil terhadap pembentukan kesadaran wajib pajak, maka digandeng untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Salah satu hal yang dilakukan adalah membentuk Tax Center USB YPKP. Nota Kesepahaman pembentukan Tax Center ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah Jawa Barat Dirjen Pajak, Adjat Jatnika; dan Rektor USB YPKP, Asep Effendi di Gedung B USB YPKP, Selasa (12/08).
Nota Kesepahaman juga ditandatangani oleh Dekan Fakultas Ekonomi USB YPKP Dadang Saeful Hidayat selaku pihak yang bertindak dalam menjalankan Tax Center di Fakultas Ekonomi USB YPKP.
Adjat Jatnika mengungkapkan, bahwa pihaknya sedari dulu ingin menjalin kerjasama ini dengan USB YPKP. “Hanya saja baru kali ini kami bisa saling bertemu dan mengungkapan keinginan, padahal dari dulu juga kedua-duanya ingin membentuk Tax Center,” tuturnya. Adjat Jatnika mengatakan, bahwa Tax Center tersebut bertujuan untuk mewujudkan kesadaran dan kepedulian wajib pajak.
Pada kesempatan itu, Asep Effendi berharap kerjasama dengan Ditjen Pajak tersebut bukan hanya di atas kertas saja, tapi terlihat real action-nya. “Hal utama yang diperlukan dalam perpajakan adalah keahlian dan kejujuran,” tegasnya.
Adapun ruang lingkup kerjasama tersebut yaitu: Pelatihan bidang perpajakan untuk dosen, mahasiswa dan karyawan USB YPKP; Sosialisasi perpajakan kepada masyarakat; Pertukaran informasi bagi kedua belah pihak; Konsultasi perpajakan untuk wajib pajak di lingkungan USB YPKP; Penelitian bidang perpajakan; Pengkajian peraturan perpajakan; Pengkajian secara inovatif di bidang perpajakan;  dan Program Job Trainiing untuk mahasiswa USB YPKP.